Dialektis.Id – Kabupaten Kubu Raya. Youth Local Camp kembali menjadi sorotan sebagai program inovatif yang dirancang untuk memberdayakan remaja Kalimantan Barat melalui pendekatan perkemahan edukasi yang inspiratif. Bertempat di Desa Tanjung Saleh, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, program ini berlangsung selama dua hari pada 26-27 Oktober 2024, dan sukses melibatkan 16 remaja lokal untuk menggali potensi kepemimpinan dan empati sosial mereka.
Iqbal, penggagas Youth Local Camp, mengungkapkan bahwa program ini terwujud berkat dukungan penuh dari dana hibah Akademi Pemuda Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Hasnur Center. “Dana hibah ini memberi kesempatan besar bagi kami untuk menciptakan dampak positif di wilayah yang minim akses pendidikan. Terima kasih kepada Akademi Pemuda Indonesia dan Yayasan Hasnur Center yang mendukung mimpi kami untuk memajukan remaja di desa,” tuturnya.
Di Kampung Baca Tansal, lokasi penyelenggaraan Youth Local Camp, tiga fokus utama dikedepankan seperti pengembangan karakter kepemimpinan, kepedulian sosial, dan integritas. Setiap kegiatan dirancang inovatif untuk memenuhi tujuan tersebut. Sesi khusus “Understanding Myself” membantu peserta memahami potensi diri dan merancang langkah menuju cita-cita mereka, sedangkan pelatihan dasar kepemimpinan memberikan bekal praktis yang diperlukan dalam mengambil peran aktif di lingkungan.
Salah satu program unggulan, “Doctor Social,” menarik perhatian besar. Dalam aktivitas ini, peserta mendekati masyarakat setempat untuk memahami masalah sosial dan lingkungan melalui wawancara langsung serta observasi. Melalui pendekatan ini, para remaja belajar mengidentifikasi akar permasalahan dan menuangkannya dalam “Resep Masalah”—sebuah dokumen berisi diagnosis situasi dan rekomendasi kebijakan yang kreatif dan praktis.
Youth Local Camp juga menghadirkan sesi “Change of Laboratory,” sebuah laboratorium kreatif yang mendorong peserta menciptakan solusi inovatif atas masalah sosial. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah “ikat pinggang anti pelecehan,” hasil dari kreativitas peserta yang disampaikan melalui drama interaktif.
Chelsie, salah satu peserta Youth Local Camp, membagikan inspirasinya setelah program berakhir. “Saya ingin menginspirasi remaja lain untuk membangun Desa Tanjung Saleh menjadi lebih baik. Seperti Kak Badar, Founder Kampung Baca Tansal, yang mengabdikan dirinya bagi masyarakat di sini,” ujarnya penuh semangat.
Tak hanya peserta, para relawan juga merasakan manfaatnya. Zidan, salah satu volunteer, menyoroti semangat dan potensi remaja lokal. “Kami menyaksikan betapa semangatnya anak-anak di sini meski terkendala akses pendidikan. Mereka terlihat begitu antusias saat terlibat dalam kegiatan yang mengembangkan kemampuan mereka,” jelasnya.
Dedi, Founder Youth Aktual dan narasumber untuk sesi Basic Leadership, menegaskan pentingnya wadah seperti Youth Local Camp untuk pengembangan diri remaja. “Program ini bukan hanya kegiatan rutin, tetapi wadah bagi mereka untuk bertumbuh, berkembang, dan menemukan jati diri. Saya berharap program ini bisa berlanjut dan menjangkau lebih banyak pemuda di Kalimantan Barat,” ungkapnya.
Youth Local Camp telah membuktikan bahwa program pemberdayaan remaja dapat bertransformasi menjadi inisiatif inspiratif, yang tidak hanya mengasah kemampuan kepemimpinan tetapi juga membentuk karakter peduli sosial yang berkelanjutan.