Dialektis.Id – Morella, Leihitu, Maluku Tengah. Salah satu lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan program peningkatan kapasitas tingkat dasar produksi video pembelajaran untuk konten kreator di desa tahun anggaran 2024 yang terlaksana pada 25 hingga 30 Oktoberber 2024. Pembukaan dilakukan dengan khidmat dibersamai oleh Raja Negeri Morella, Bapak Fadil Sialana, S.Ag., selaku perwakilan desa yang memaparkan kompetensi desa dan keunikan yang dimiliki desa. Desa ini merupakan desa adat sehingga kepada desa disebut Raja dan desanya disebut Negeri. Ibu Alifia yang merupakan perwakilan dari Kemendesa, pada saat pembukaan juga mengatakan bahwa besar harapan agar kegiatan ini terlaksana dengan lancar dan penuh semangat.
Pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan, namun juga pada akhirnya akan berpengaruh pada promosi desa dengan berbagai kekhasan dan keunggulan kompetitif pada dua desa yang menjadi lokus di Kecamatan Leihitu. Peserta sebagian besar merupakan pemuda pemudi desa yang aktif dan memiliki semangat untuk belajar. Selain itu, diikuti juga oleh pada pendamping desa, duta digital, dan kader digital. Di lokus kecamatan Payangan ini terdiri dari dua desa yaitu Desa Morella dan Desa Hitumessing.
Kegiatan ini bukan hanya berlangsung di dalam kelas untuk pematangan teori, namun juga praktik pengambilan video dan pengeditan yang langsung mendatangi tempat/tujuan produksi video seperti Wisata Alam, Wisata Kuliner, rumah raja, dan lainnya. Dalam pelatihan ini, tiap desa harus memproduksi dua video pembelajaran yang menggambarkan ke-khas-an desa dan praktik baik yang telah terlaksana guna menjadi pembelajaran bagi desa-desa lain yang ada di Indonesia. Video yang dihasilkan oleh masing-masing desa pun mampu menampilkan keragaman budaya Maluku Tengah. Selain itu pariwisata, kuliner, dan Mainan tradisional khas desa Morella dan Hitumessing juga tergambarkan melalui video-video pembelajaran yang diproduksi.
Peserta antusias untuk mengikuti pembelajaran dan mengeksplor pengetahuan serta pengalaman dari pelatih nasional yaitu Nurul Fauziyyah, juga para pelatih daerah yaitu Pati Nabura Tuankotta, Abubakar Tuhuteru dan Suratman Kayano. “Potensi desa harus digali dan diperkenalkan secara luas kepada masyarakat Indonesia dan internasional tanpa menghilangkan nilai dan budaya asli dari desa masing-masing. Kegiatan ini tidak boleh hanya terhenti tanpa efek positif setelahnya. Semangat membangun dan memperkenalkan desa kepada Indonesia dan dunia tidak boleh terhenti sampai di sini,” ungkap Nurul Fauziyyah.