Berkenalan dengan Perguruan ‘Kujang Hitam’

Pontianak –Disela-sela latihan rutin seni bela diri, pada Kamis (18/07/2024) di Pelataran Caffe Klani (Taman Akcaya) Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kami berkesempatan berbincang bincang dengan Ibnu Huda biasa disapa Along, salah satu pengurus Perguruan Pencak Silat Kujang Hitam.

Sembari menyaksikan anak-anak didiknya berlatih, Along menceritakan perguruan silat kujang hitam ini berdiri di tahun 2010, dan saya salah satu pendirinya. Awal mulanya kita bentuk di Kota Pontianak yang tepatnya di halaman

Jadi kita ini di sini, kujang hitam itu berdiri di 2010. Jadi saya ini salah satu pendiri kujang hitam, awal mulanya kita bentuk di Auditorium Untan. Jadi di lapangan itu, halaman auditnya itu, awal mula merintis perguruan silat pakai nama Kujang Hitam, dan namanya itu kami ambil dari Jawa Barat (Bandung). Kenapa saya ambil Kujang Hitamnya? Karena disitu ada karismastik, ini senjata ciri khas Prabu Siliwangi. Jadi karena atlet-atlet bandung, dari bandung itu banyak yang potensi dan banyak menurunkan atlet yang potensi, jadi banyak yang juara itu dari bandung karena semangat mereka atau dari bibit-bibit itu banyak dari sana juga. Makanya distu kita semangat juga melihat atlet-atlet Bandung punya skill dan kemampuan dan khususnya hebat-hebat.

Jadi, saya disini membentuk perguruan silat Kujang Hitam, dan asal saya ini dari sambas, tapi saya ngambil nama perguruannya dari Bandung. Alhamdulillah kita juga sudah pernah ke Bandung dan berkenalan dengan perguruan silat disana. Itu awal mulanya merintis perguruan kujang hitam dari nol di Pontianak. Jadi tahun 2010 sampai 2024 ini alhamdulillah kita sedikit-sedikit nambah cabang dari Kota Pontianak, Kubu Raya, Sambas dan sebagainya.

Itu kan 2010 di Pontianak pak, maksudnya kalau untuk berdirinya Kujang Hitam itu sendiri itu tahun berapa?
Itu 2007 udah mulai merintis Atletnya.

Itu di Pontianak?
Iya di Pontianak.

Berarti asal nama Kujang Hitam ini dari luar ya?
Iya, namanya aja kita ambil dari luar, tapi untuk pengurus semuanya dari Kota Pontianak.

Kalau di luar tuh berdiri nya tahun berapa, tau tidak sejarahnya, tahun berapa ada Kujang Hitam?
Kalau dari luar itu bukan kujang hitam, Jadi bukan kujang hitam tapi perguruan silat macam-macam kalau di sana. Jadi saya cuma ambil namanya saja, senjata khas Kujang ini. Kalau disana ada kujang pusaka, kujang kembar, kujang kuning, kujang kembar, macam-macam perguruan silat ini. Karena disana tidak ada kujang hitam, Saya koordinasi dengan pelatih disana juga, jadi saya ambil lah nama Kujang Hitam.

Berarti Kujang Hitam ini terinspirasi dengan senjata khas dari Jawa Barat?
Iya senjata Prabu Siliwangi Kujang Hitam ini.

Kujang Hitam kalau kita hitung sudah berkisar 14 tahun, di usia tersebut sudah mendapatkan prestasi apa saja, khusunya yang di Pontianak?
Alhamdulillah kita di sini, pernah sampai juga dari Porprov kemarin mau ke PraPON, ada yang dari POMNAS juga antar Mahasiswa, mengikuti O2SN juga, alhamdulillah anak-anak dari perguruan silat Kujang Hitam berangkat ke nasional untuk O2SN. Jadi kalau biasa ikut open tournament pun di luar sering juga kita. Jadi kita mainannya pun di Kota Pontianak, di Provinsi juga ada open di nasional kita turun juga untuk nambah jam terbang kita. Jadi kalau udah ada kayak Porprov Kejurda atau Popda atau O2SN InsyaAllah kita turun.

Bapak ini kan salah satu perintis, siapa-siapa saja sih perintisnya selain bapak?
Itu asal mula tuh, perintis itu saya sama keluarga. Paman juga pas kita campuran juga, ada dari Jawa Barat juga, Jadi karena dari campur-campuran Jawa-jawanya Jadi ini. 

Para pesilat ini dari kategori sekolah apa saja?
Kategorinya ada yang usia dini itu TK dan dari SD, atau usia dininya itu SD. Kalau untuk para remaja ada SMP dan SMA, itu juga ada tingkat dewasa. Jadi ada kategori masing-masing nih, kalau pertandingan ini. Karena kalau kita kunjung hitam ini kan, bukan silat bentukkan jaman dulu atau silat kampung, tapi di sini kita sudah ini dimodifikasi. Silat kampung biasanya kan sembunyi-sebunyi, nah tapi kujang hitam sekarang udah buat silat secara terbuka karena itu kan prestasi tadi.

Boleh ceritakan tidak, biasanya disetiap perguruan silat itukan punya jurus khas atau jurus andalannya gitu, nah kalau di Kujang Hitam ada tidak, misalnya nama jurusnya apa?
Kita sih nama jurus-jurusnya itu paling teknik karena kita (Kujang Hitam) tidak ada yang spesial ya, paling kita mengembangkan di anak-anaknya, misalnya mengembangkan dari tendangannya apa yang bagus, tendangan Cobra, tendangan A, tendangan B atau tendangan C, Jadi kita kembangkan emang dari anak-anaknya itu sendiri. Kalau jaman dulu emang iya, ada jurus kera, ada jurus ular, kalau ini kita main serangan aja, ya kita tarung, kalau seninya ada juga, kalau seni tunggal itu masing-masing ada kategori tanding seni tunggal ada juga tanding laga, kalau laga ini bertarung aja.

Biasanya latihan itu di hari apa aja sih?
Kita untuk di Taman Aksaya ini, Senin sampai Jumat, jam 15.30 sampai jam 17.15 Jadi biasanya kita kalau dihitung-hitung sih full, sabtu minggu di cabang lain, kalau disini sore latihannya. Kalau di cabang lain itu biasa ada waktu-waktunya sendiri. Jadi kalau kita dihitung-hitung, emang sih satu minggu itu lima kali pertemuan. Tapi biasanya itu merangkap lagi ke cabang lain, jadi biasa full. Apalagi kalau udah mau tanding biasa latihan lebih maksimal. Berarti hampir satu minggu full itu maksimal. Paling kalau biasa belum ada tanding sih, paling empat-lima kali pertemuan.

Kalau di Pontianak sendiri, titik-titik latihannya di mana-mana saja?
Kalau Pontianak di SMPN 2 Pontianak, di Taman Akcaya, abis itu di SDN 34 Pontianak, abis itu di Untan.

Melihat perkembangan pencak silat khususnya yang ada di Pontianak bahkan Secara umum di Indonesia, harapannya apa?
Harapan saya kita jangan sampai kalah dengan ilmu bela diri dari luar, Karena bela diri dari luar ini mulai dominan juga, karena mereka ingin lebih berkembang. Sedangkan kita pencak silat disini untuk mengembangkan budaya bangsa kita. Jadi biar yang lain melihat, perguruan-perguruan silat lain pun semangat punya motivasi dan anak-anak yang lewat atau orang tuanya lewat melihat kami, semangat pengen masukkan anak-anak silat ini juga. Perguruan-perguruan lain, kalau kami secara medsos, kalau kita main medsos, di IG, di Facebook, atau di cerita WA, jadi orang lain melihat, perguruan-perguruan melihat kita tanding agar perguruan lain lebih semangat. Nah, harapan saya memang ini budaya bangsa kita, silat kita, berkembang lah di Pontianak dan di Indonesia sendiri.

Bagikan Berita