STBA Gelar bertajuk The Dream Realm : A Cultural Fiction in Performance


Pontianak – Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Pontianak menggelar pementasan drama Bahasa Inggris bertajuk The Dream Realm : A Cultural Fiction in Performance, pada Sabtu (24/06/23).

Acara yang berlangsung di Taman Budaya Jalan Ahmad Yani, Kota Pontianak, Kalimantan Barat ini menyajikan hiburan dengan nuansa berbeda bagi masyarakat Pontianak.

Tidak hanya menampilkan live-drama berbahasa Inggris yang menghibur di atas panggung, acara ini juga mengusung kearifan tradisional Indonesia lewat tarian-tarian yang spektakuler. Ada empat drama yang ditampilkan yakni Bawang Merah dan Bawang Putih, Redemption, The Dance of the Branches, dan The Twin and the Supernatural World.

Keempat cerita tersebut, ditulis sendiri oleh mahasiswa- mahasiswi STBA Pontianak dengan beberapa mengadaptasi dari kisah yang sudah populer.

Namun, tentu saja diberi bumbu plot twist (alur berbelit) yang mencengangkan dan modifikasi yang inovatif oleh para script- writers (penulis naskah).

Pementasan ini merupakan bagian dari proyek tugas akhir mereka dalam mata kuliah English Drama yang diampu oleh Sistiadinita, S.Pd., M.Litt. Dalam eksekusinya, kegiatan ini tidak hanya dibantu oleh kakak tingkat dan adik tingkat mereka di semester 6 dan semester 2, tetapi juga dimeriahkan oleh pihak sponsor seperti CV. Rimba Alam Lestari, RRI Pontianak, Snap! Digital Printing, Bambi, Fanbo, Nestle, Yayasan Bina Bhakti, Counterpain, Kebab Balado 23, Pudot Bejo, dan vendor lainnya.

Diketuai oleh Bachrul Alam, mahasiswa semester 2, kegiatan ini selain mengasah kreativitas siswa dalam menulis dan menampilkan drama berbahasa Inggris, juga melatih kerjasama dan tanggung jawab di antara mahasiswa dan dosen. Jadi diharapkan, selama berada dalam fase perkuliahan, mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mengembangkan soft- skill mereka dalam berinteraksi dan berekspresi di ruang publik.

Kegiatan ini mendapatkan banyak komentar positif dari penonton. Salah satunya yang paling berkesan datang dari dua orang akademisi dari Sarawak, Malaysia, yang membeli tiket on the spot secara spontan karena melihat keramaian di luar lokasi kegiatan karena mereka menginap di Hotel Ibis yang kebetulan bersebelahan dengan Taman Budaya.

“This event is quite nice, for people outside, please come here and join the next event”. Total penonton yang hadir berjumlah 148 orang. Diharapkan kedepannya kegiatan ini dapat berlangsung setiap tahun dengan mengusung tema yang berbeda agar mahasiswa- mahasiswi khususnya jurusan Sastra Inggris mendapatkan sarana untuk mengekspresikan bakat mereka di sebuah pagelaran yang dapat diapresiasi oleh masyarakat.

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan