Malaysia – Acara Sesi Dialog Muktamar Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) ke-45 berlangsung meriah di Masjid Darul Ibadah, Kampung Samariang Lama, Kuching Sarawak, Malaysia. Kegiatan yang diadakan pada Minggu, 14 Juli 2024 ini diawali dengan Ucapan Perasmian oleh Presiden ABIM, Encik Ahmad Fahmi Mohd Samsudin, yang menyampaikan sambutan sekaligus pembukaan resmi acara.
Encik Ahmad Fahmi Mohd Samsudin dalam sambutannya menyampaikan “pentingnya muktamar ini sebagai ajang untuk memperkuat ikatan dan kerja sama di antara anggota ABIM serta memperkokoh fondasi organisasi dalam menghadapi tantangan masa depan.”
Setelah pembukaan, acara berlanjut ke inti sesi yaitu Panel Diskusi bersama. Sesi pertama dimulai dengan pemaparan dari perwakilan Indonesia, Dr. Ahmad Ghozali, M. Ag., yang merupakan Pengurus Besar Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). Dalam pemaparannya, Dr. Ahmad Ghozali menegaskan pentingnya kaderisasi sebagai tonggak berdirinya sebuah organisasi. Ia menekankan “bahwa proses kaderisasi yang baik akan menjamin keberlanjutan dan kekuatan organisasi di masa depan.”
Sesi panel diskusi berikutnya diisi oleh Setiausaha Agung ABIM Pusat, Encik Muhamad Aliemran Norasid, yang membawakan materi tentang “Pemerkasaan Sukarelawan Ummah”. Encik Aliemran menjelaskan berbagai manfaat kegiatan kesukarelawanan, baik untuk pengembangan diri maupun kontribusi positif bagi masyarakat. “Ia mendorong peserta untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan sukarelawan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka.”
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Peserta yang hadir sangat antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Dr. Ahmad Ghozali juga menyampaikan rekomendasi mengenai pelaksanaan Perkampungan Kerja Pelajar (PKP Internasional) antara Indonesia dan Malaysia. Usulan ini bertujuan untuk memperkuat jaringan kerja sama antara Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM Sarawak).
Acara Sesi Dialog Sempena Muktamar ABIM ke-45 ini sukses menjadi forum diskusi yang produktif, dengan fokus pada pentingnya kaderisasi dan pemerkasaan sukarelawan. Hasil diskusi diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan organisasi dan ummah secara keseluruhan.
