Pontianak – Penempatan posisi kerukunan dalam menjunjung lingkungan yang lebih bijak menjadi kekuatan yang luar biasa dalam mengikat simpul kolaborasi. Setiap agama maupun kepercayaan yang ada di muka bumi tidak lepas dari pengajaran kebaikan. Salah satunya berbuat baik pada lingkungan yang melekat pada tubuh manusia.
Siklus perdamaian dunia menitikberatkan pada lingkungan karena kerentanan sentimen pada tubuh manusia akan menekan ke bawah apabila lingkungan mampu menjaga sistem tubuh.
“Puji syukur pada hari ini sahabat ecobhineka masih semangat walau nampak sudah letih di matanya masing-masing tapi saya yakin keletihan itu akan dibayar dengan kebaikan karena kalian berkumpul disini punya niat yang tulus ikhlas untuk menimba ilmu, untuk belajar yang akan dibagi pada masyarakat sekitar kita,” ucap Shinta, Senin (24/07/2023).
Dikatakan Shinta, SEKA memberikan rencana tindak lanjut pada peserta agar aksi nyata ecobhinneka Muhammadiyah kalbar semakin mengakar dalam ingatan dan berdampak pada perubahan yang mengarah pada kebaikan untuk Kota Pontianak.
“Kenapa, imbuh dia, rencana tindak lanjut ini sangat penting karena sekali lagi kawan-kawan disini bukan hanya baru sebulan bergabung dengan sahabat ecobhineka tetapi sudah satu tahun. Setelah youthcamp pun dari bulan Mei, Juni, dan Juli itu sudah 3 bulan. Maka dari itu, kita sudah menjadi keluarga besar ecobhineka. Kalau kita hanya belajar belajar belajar terus tapi kita melakukan aksi nyata, apalah gunanya?” tegas Shinta.
Shinta berharap kedepan teman-teman peserta mampun melatih bapak ibu guru dengan materi ecoenzyme, dengan ecoprinting, dengan ecobrick, bank sampah, pemanfaatan kain perca karena kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan hari ini kapan lagi.
“Setelah ini teman-teman akan diberikan link untuk mengisi evaluasi kegiatan dari segi tempat, panitia serta masukan dan saran untuk kegiatan selanjutnya dan bagian bawah ada RTL individu,” urainya.
Kegiatan sekolah SEKA tidak hanya berakhir pada ruang-ruang kelas membahas secara teoritik. Gerakan SEKA mampu melakukan manifestasi teoritik ini di turunkan dalam framework aktivitas taktis di lapangan.
“Ada banyak cara yang kembali pada semangat ecobhineka bahwa beberapa agama mengajarkan dan mempraktekan kebaikan. Dunia saat ini sedang tidak baik maka kehadiran SEKA dengan mengajak kolaborasi teman-teman kerukunan ummat beragama, ecobhineka ini sebenarnya inovator untuk melakukan banyak simpul,” ujar Hermayani.
Ketika semua manusia tidak lagi mempersoalkan apapun latar belakang agama, suku, ras, dll. Saat semua bersepakat untuk melakukan sumbangsih terhadap lingkungan. Bahwa cita-cita mulia merawat bumi merupakan suatu keniscayaan.