Pontianak – Dalam perhelatan Tanwir 1 Nasyiatul Aisyiyah yang berlangsung di Hotel Harris, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, ada yang istimewa dari aktivitas sibuknya para peserta, panitia dan lainnya.
Ada sosok Srikandi Muhammadiyah yang berbalut baju loreng namun bukan dari unsur militer. Sebanyak empat perempuan tampil elok dan luwes memakai baret merah tapi bukan Kopasus. Satu set dahrim dan kopel melilit di sekujur tubuhnya sehingga terlihat gagah. Lengkap dengan sepatu PDL hitam yang diikat kencang pada kakinya.
Keempat Srikandi tersebut adalah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Wanita. Sejak perhelatan Tanwir 1 Nasyiatul Aisyiyah dimulai, pasukan tersebut selalu siap siaga mengamankan berlangsungnya acara.
Mulai dari pintu masuk kegiatan Tanwir 1 Nasyiatul Aisyiyah digelar, dan area dalam ruangan Hotel Harris tempat berlangsungnya perhelatan.
Bahkan, ketika ratusan orang tumpah ruah di jalanan sejak pembukaan Tanwir 1 yang dihadiri oleh Para Petinggi Organisasi hingga Menteri, sosok Srikandi KOKAM itu ikut berbaur di tengah-tengah mereka.
Mereka bergabung dengan KOKAM. Tepatnya sebelum Tanwir 1 Nasyiatul Aisyiyah diselenggarakan. Sengaja bersama-sama bergabung dan ingin memperkaya pengalaman berorganisasi.
“Jujur kami merasa tertarik begitu saja. Sepertinya ada keseruan tersendiri jika ikut KOKAM meskipun saat ini perempuan masih sangat minoritas. Tidak banyak yang ikut,” kata Cika yang kini masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas 9 saat diwawancarai di Hotel Harris, pada Sabtu (13/01/2024).
Ia bercerita awal mula didapuk sebagai KOKAM, ketika itu dirinya ditawari gabung KOKAM. Ya, saya terima bentuk pengabdian dan juga cari tantangan di kegiatan-kegiatannya KOKAM,” tutur Cika.
Di lain sisi, bergabungnya mereka berempat ingin mengajak kepada perempuan-perempuan tangguh Muhammadiyah untuk bergabung dengan KOKAM. “Barang kali dengan masuknya kita, memicu banyak dari unsur perempuan yang masuk ke KOKAM,” ujarnya.
Selain itu, keikutsertaan mereka di KOKAM memang didukung dari lingkungannya. Mereka menjadi bersemangat ketika rekan laki-laki mengajak untuk masuk ke KOKAM. “Mungkin karena merasa di istimewakan, jadi kita merasa semangat dan senang,” ucap Wanita KOKAM yang kini masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas 9.
Rata-rata dari mereka berempat masih kelas 9 Sekolah Menengah Pertama. Selain itu orang tua dan keluarga mereka juga merupakan anggota Nasyiatul Aisyiyah.