Mempawah – Empat Mahasiswa dari Norwegia University of Science and Technology (NTNTU) mengunjungi Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (08/10/2024).
Mereka adalah Karoline, Marte, Tora, dan Tonje. Dengan didampingi Ryani dan Nanang Indra Kurniawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, serta Uray Kusumajaya dan Lani Ardiansyah dari Gemawan.
Kedatangan mereka langsung disambut hangat oleh Kepala Desa, Timanggong serta Masyarakat Desa Sekabuk. Setelah singgah dari Kantor Desa, rombongan diajak melihat alat tangkap ikan tradisional bernama Meheng yang berada di Kawasan Perhutanan Sosial Desa Sekabuk.
Salah satu dari mereka, Karoline mengatakan tujuannya datang ke Desa Sekabuk adalah untuk belajar tentang bagaimana budaya dan juga kehidupan masyarakat adat khususnya di Desa Sekabuk.
“Setelah melihat serta berdiskusi langsung bersama masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan dan sungai, buat saya itu sangat menarik secara historis, secara sisi sejarah dan secara budaya, ya bagaimana mereka (masyarakat) bisa hidup berdampingan dengan hutan dan sungai, bahkan menjadikan itu sebagai salah satu penopang utama kehidupan mereka,” ujar Karoline yang kini mengemban pendidikan di Fakultas Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan NTNU Norway.
Ia mengungkapkan, bahwa ini pertama kalinya ia dan rekan-rekannya datang ke Indonesia, apalagi ke Kalimantan. Dirinya beserta rekan-rekannya merasa senang dan bersyukur punya kesempatan bisa ke Desa Sekabuk. Ia mengaku akan menyebarkan pesan itu kepada orang-orang di luar sana, dan pastinya di negara asalnya Norwegia.
Senada dengan rekannya, Marte mengaku sangat menyenangkan bisa menginjakkan kaki di kawasan perhutanan sosial Desa Sekabuk dengan perjalanan yang sangat bergelombang. Selain itu, lanjutnya, menyenangkan juga bisa melihat penangkapan ikan dan juga masyarakat mengelola daerah atau mengontrol hutan di area ini.
“Buat saya ini adalah pengalaman pertama kali saya ke Asia khususnya Kalimantan Barat, dan ini merupakan pengalaman yang sangat mengesankan buat saya, karena bisa melihat dan berdialog secara langsung bersama masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan dan sungai,” ungkap Marte.
Terkahir, Marte berujar Jaga Hutan.
Sebagai informasi, keberadaan Karoline, Marte, Tora, dan Tonje di Indonesia merupakan bagian dari program pertukaran mahasiswa Norwegia University of Science and Technology (NTNTU) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.