Sosialisasi Bahaya Bullying di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Desa Majasari, BAPEN Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Pendidikan yang Inklusif

Lebak – Peserta Bakti Pemuda Nusantara (BAPEN) Kemenpora RI menggelar sosialisasi bahaya bullying di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Desa Majasari, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Jumat (31/05/2024). Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan aman bagi seluruh siswa.

Sosialisasi ini berlangsung selama 1 hari di dua tempat yang berbeda. Dengan melibatkan seluruh siswa. Melalui pendekatan interaktif, seperti pemberian materi, diskusi kelompok, dan permainan edukatif, peserta sosialisasi diajak untuk memahami dampak negatif bullying serta langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang efektif.

Kepala Suku BAPEN Desa Majasari program Kemenpora RI, Ilham Yusro, menekankan pentingnya peran kolektif dalam memberantas bullying di lingkungan sekolah. “Bullying adalah masalah yang membutuhkan perhatian dari semua pihak. Kami berkomitmen untuk terus mendukung sekolah-sekolah dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua siswa,” kata ilham.

Selain ceramah dan diskusi, kegiatan sosialisasi juga mencakup sesi role-playing di mana siswa mempraktikkan situasi bullying dan cara menanganinya. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan empati siswa terhadap teman-teman yang mungkin menjadi korban bullying.

Guru SD Negeri 1 Desa Majasari, Pak April, mengapresiasi kegiatan ini dan menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat. “Anak-anak jadi lebih memahami apa itu bullying dan bagaimana cara menanggulangi serta melaporkannya. Kami berharap kegiatan ini dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif dan aman,” ujarnya.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Desa Majasari, juga menyambut baik inisiatif ini dan akan berusaha untuk terus bekerja sama dengan Bakti Pemuda Nusantara Kemenpora RI. “Kami akan mengintegrasikan materi sosialisasi ini ke dalam kurikulum sekolah dan melakukan pemantauan secara rutin,” tambahnya.

Peserta BAPEN penempatan di Desa Majasari berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.

Bagikan Berita