Tunjukkan Taring Eksistensinya, Portrebel rilis EP bertajuk “Dissident From West”

Band Hardcore Punk asal Kota Pontianak, “Portrebel”. (Dok. Istimewa)

Pontianak – Band Hardcore Punk asal Kota Pontianak, “Portrebel” menunjukan taring eksistensinya di kancah ekstrim dengan meluncurkan Extended Play (EP) perdananya bertajuk “Dissident From West”. Sebelumnya, grup ini telah membocorkan tembang berjudul “Panjang Umur Pembangkang” yang diambil dari album tersebut.

Terdapat 5 buah trek yang dieksekusi oleh kuintet beranggotakan; Aidil (Vokal), Arap (Gitar), Doy (Bass), Rexy (Drum) dan Audy (Backing Vokal) di dalam EP “Dissident From West” diantaranya: Panjang Umur Pembangkang, We Are From West, Don’t Care, Tak Terkendali dan Terekam Abadi.

“Portrebel” merupakan band Hardcore Punk yang terbentuk pada akhir tahun 2021 di pinggiran Kota Pontianak. Diawal awal terbentuknya Portrebel sering mengcover band hardcore punk mulai dari lokal sampai luar, seperti Black Flag, Circle Jerks, Antiseptic, Milisi Kecoa dan di ramu dengan referensi tambahan pada masing-masing personil yang tentunya punya latar belakang selera musik berbeda-beda.

Proses pengerjaan EP “Dissident From West” ini memakan waktu mulai dari awal hingga akhir tahun. Soalnya kita masuk ke studio rekaman 5 kali, jedanya bisa hampir satu bulan bahkan lebih, karena nunggu semua uang kolektif dari personil cukup buat bayar studio rekaman baru kita recording lagi, kata Basis Portrebel, Doy, Jumat (22/12/2023).

“EP “Dissident From West” ini menceritakan sebuah manifestasi dari ketidaksetujuan dan kehidupan liar di lingkungan masa muda. Dalam arti luas EP ini menjadi sebuah narasi yang mencerminkan dinamika emosional dari kehidupan kami generasi muda saat ini,” jelasnya lagi.

Doy menyampaikan dari lirik-lirik yang ringkas, cepat dan penuh dengan kegelisahan, hingga beberapa momen yang kami tuliskan dalam nada-nada yang penuh semangat dan kebebasan. “Dengan tempo yang cepat dan lirik yang memberontak, EP ini menjadi sebuah refleksi tentang kompleksitas dari perjalanan hidup yang dipenuhi dengan kegelisahan pikiran serta kebebasan dalam momen-momen yang liar,” terangnya.

Portrebel menjadikan musik sebagai sarana untuk menyampaikan suara, gagasan, dan kegelisahan mereka. Dalam peran kami sebagai band, ujar Doy, dapat mengeksplorasi bagaimana musik menjadi cermin dari perasaan, aspirasi, dan konflik yang dihadapi oleh generasi saat ini.

Menyoroti lirik, melodi, dan ritme dapat menjadi sarana untuk mengkomunikasikan pesan-pesan yang relevan dan memotivasi perubahan sosial atau pengertian yang lebih baik.

EP “Dissident From West” dirilis dalam bentuk digital. Kini bisa didengar secara penuh melalui berbagai layanan musik digital diantaranya Spotify, YouTube, Bandcamp, Deezer dan sebagainya. Tahun depan album ini juga akan hadir dalam format fisik, semoga segera terealisasi.

Berikut linknya:
https://open.spotify.com/artist/02DGcfNDYnImYpmr1FFQO1?si=A9MsiIhTSueCipgaZneCCA

https://open.spotify.com/album/60gi8WKJe5A2VsgCO75hIl?si=OYtRmvkZR5GrwfpDHQa3vQ

https://portrebel.bandcamp.com/album/dissident-from-west

https://youtu.be/0HpZDm7yOdI?si=vRhSDVP70gz4q7wc

Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan