Ungkapkan Kemarahan Terhadap Kerusakan Dan Kehancuran Akibat Manusia, Difficult and Hard Rilis Album “Catasthropic”

Malang – Unit hardcore asal Kota Malang, Jawa Timur yang hadir sejak 2006, Difficult and Hard, kembali dengan formasi segar dan semangat baru melalui album terbaru mereka, Catastrophic. Album ini menjadi angin segar para penggemar hardcore dan metal Malang, karena merupakan album terbaru mereka sejak rilisan terakhir mereka EP The Endways of Undying yang dirilis pada 2016, 9 tahun lalu. Album ini adalah sebuah perjalanan sonik dengan tema yang menggambarkan kondisi manusia dalam menghadapi kehancuran yang mereka buat sendiri dan bagaimana mereka bangkit dari reruntuhan. Untuk songwriting ditangani langsung oleh Bagus, Dista dan Brian.

“Catastrophic kami pilih sebagai judul karena kami melihat bahwa kondisi dunia yang berangsur rusak dan hancur akibat ulah manusia sendiri. Dalam album ini kami juga menyelipkan harapan kebangkitan manusia setelah menghadapi kerusakan tersebut,” ujar Bagus.

Musik mereka dikenal dengan riff bertempo lambat dan pola yang mengarah pada sound hardcore berpadu dengan unsur metal khas era 1990-an. Pengaruh Earth Crisis, Unbroken, Harvest, Breath Of Despair, dan Stupid Rascal sangat kental dirasakan dalam musik mereka. Untuk filosofi dibalik nama Difficult And Hard sendiri, merupakan cerminan realitas kehidupan dan apresiasi untuk kehidupan yang begitu sulit dan terlalu keras di dunia yang kita diami. Seiring perkembangan dalam scene hardcore dan konflik kehidupan, tema wacana Difficult And Hard yaitu sulit dan keras penuh tantangan sangat tersirat di dalam konstruksi lirik mereka.

Band ini dibentuk pada akhir 2006 dengan formasi awal: Prast (gitar), Eko (gitar/Burning My Soul), Fery (bass), Erhan (vokal), dan Andik (drum). Pada akhir 2008, mereka bergabung dengan subscene East Coast Empire – Malang City Hardcore, yang membuka peluang lebih luas untuk tampil di berbagai gigs seperti: Malang Satu Kekuatan, Blast To Judgment, Merdeka Bersatu, Different Direction, Malang Total Hardcore, Mini Party, dan End Of The Era.

Kini dengan formasi terbaru Bagus (vocal), Ikhsan (drum), Pras (gitar), Dista (gitar), Brian (bass), Catastrophic menjadi bukti nyata evolusi musikal Difficult and Hard. Setiap lagu dalam album ini menggambarkan ledakan energi yang baru dan masih liar sebagai manifestasi observasi mereka terhadap keadaan dunia dan manusia saat ini.

“Dengan otak baru dan format yang segar, kami mempersembahkan Catastrophic sebagai manifestasi dari segala emosi dan energi yang telah kami bangun selama ini. Ini bukan hanya musik, ini adalah pengalaman,” ujar Pras.

Proses rekaman band Difficult and Hard dimulai sejak 2024 dengan materi yang ditulis oleh Bagus, Dista, dan Brian. Band ini menghabiskan waktu di Scorpio Studio untuk menangkap energi mentah dari musik mereka. Prasetyo bertindak sebagai produser, mengarahkan visi artistik agar tetap tajam dan autentik.

Sementara itu, Yasa Wijaya bertanggung jawab sebagai perekam sekaligus menangani proses mixing & mastering, memastikan setiap detail terdengar optimal. Hingga pada akhirnya siap rilis pada 9 Maret 2025.

Difficult and Hard juga akan berencana berkolaborasi dengan 9 ilustrator untuk merespon tiap single dari album mereka, yang nantinya akan digelar dan dipamerkan di showcase launching album Catastrophic, yang rencananya akan digelar setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Album Catastrophic kini telah tersedia di berbagai platform digital, termasuk Spotify.

Link Spotify:
https://open.spotify.com/intl-id/album/6OzWKYNlAmhMrhbAMFRp6J?si=5RC0sTbTQWWXkbo8u5tlzQ

Link Apple Music: https://music.apple.com/id/album/catastrophic/1800428694

Album Catastrophic by Difficult and Hard
Personil: Bagus (Vocal), Brian (Bass), Prasetyo (Guitar), Dista (Guitar), Ikhsan (Drum).

Artwork Album: Fajar Rahardian
Kemitraan & Label: Thronekill Records
Tahun rilis: 9 Maret 2025
Genre: Metallic hardcore
Jumlah Track: 9
Penulis: Bagus, Dista, Brian
Produser: Prasetyo
Lokasi Rekaman: Scorpio Studio
Record Engineer: Yasa
Mixing & Mastering: Yasa

Bagikan Berita