Pontianak – Konflik Palestina dan israel telah berlangsung lebih dari 1 bulan. Korban jiwa berjatuhan. “Lebih dari 10.000 warga sipil Palestina menjadi korban agresi rezim zionis israel di Palestina. 40% dari seluruh korban itu adalah perempuan dan anak-anak,” ujar Muhammad Darwin, pada Aksi Solidaritas Masyarakat Kalbar untuk Palestina, Sabtu (11/11/2023).
Hingga Kamis, 09 November 2023, bahkan 99 staf UNRWA meregang nyawa karena kebrutalan rezim zionis.
Pada aksi yang dilaksanakan Worldwide Antizionist Brotherhood (WAZIB) Chapter Kalbar, Darwin memaparkan, kebiadaban yang dilakukan rezim zionis harus dihentikan. “Masyarakat sipil di seluruh dunia telah memperlihatkan sikap mereka menolak aksi kejam rezim zionis dan mendukung perjuangan rakyat Palestina meraih kemerdekaan,” jelas Darwin.
Menurut Darwin, dukungan negara-negara adikuasa terhadap entitas zionis selama ini memperlihatkan wajah asli mereka. “Dukungan terhadap rezim zionis adalah dukungan terhadap penjajahan. Sebagai bangsa merdeka, tentu kita menolak penjajahan terjadi di belahan bumi manapun,” katanya.
Worldwide Antizionist Brotherhood (WAZIB) adalah inisiatif masyarakat Kalimantan Barat untuk menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi. Aksi kami, lanjut Darwin, merupakan implementasi dari mandat Pembukaan UUD Republik Indonesia Tahun 1945.
“Kami melanjutkan pesan Bung Karno, bahwa kemerdekaan Palestina hanya ditentukan oleh kehendak bangsa Palestina. Dan bangsa Indonesia akan tetap berdiri menentang penjajahan israel,” tegasnya di Bundaran Tugu Digulis.
Saat ini, jelas Darwin, ada upaya membangun framing bahwa Hamas adalah teroris dan berseberangan dengan kehendak rakyat Palestina. Padahal Hamas mendapatkan dukungan dari rakyat Palestina. “Hamas adalah pemenang pemilu yang dilaksanakan secara demokratis. Artinya Hamas, saat ini, berjuang bersama rakyat Palestina untuk kemerdekaan mereka,” urainya.
Pada aksi yang diikuti sekitar 100 orang peserta, termasuk anak-anak dan perempuan, WAZIB menyerukan diakhirinya kekejaman rezim zionis, penghapusan blokade terhadap rakyat Palestina, pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pemulihan hak-hak warga Palestina.
“Arogansi rezim zionis saat ini justru memperlihatkan kekalapan mereka di hadapan faksi perjuangan di Kawasan. Mereka tak lebih rapuh dari sarang laba-laba,” timpal Darwin.
“Rezim ini pasti runtuh. Kita akan segera shalat di Al Quds,” tutup Darwin.