Sambas – Pelatihan Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk mempertajam keahlian masyarakat ditingkat tapak yang merasakan dampak ketika terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sasar Empat (4) Desa yang ada di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat diantaranya Desa Sengawang, Teluk Kaseh, Semate, dan Merubung.
Kegiatan yang diprakarsai Gemawan ini berlangsung selama dua hari mulai 06-07 Agustus 2024, di Aula Kantor Desa Sengawang, Kecamatan Teluk Keramat. Menghadirkan BPBD Sambas, UPT KPH Wilayah Sambas, Manggala Agni, dan GRID mengiringi jalannya pelatihan sebagai narasumber tiap kapasitasnya masing-masing.
Akrab disapa Ucup selaku Project Manager inisiatif pencegahan dan pengelolaan kebakaran hutan dan lahan di tingkat tapak menyampaikan ini adalah bagian dari sesi kegiatan peningkatan kapasitas untuk masyarakat peduli api.
Jadi, beberapa kegiatan ini juga kita sudah lakukan di Kabupaten Mempawah. Kegiatan ini awalnya kita sudah melakukan assessment, terus kita sudah melakukan pemetaaan kemarin untuk melihat dan mengidentifikasi kawasan yang terbakar pada kurun waktu tahun-tahun sebelumnya, ini masuk di pelatihan peningkatan kapasitas untuk masyarakat peduli api,” ucap Lani Ardiansyah.
“Jadi memang program ini diperuntukan di Kabupaten Mempawah dan Sambas. Untuk di Kabupaten Sambas sendiri memang kita coba satukan karena mengingat masih satu lanskap,” sambungnya.
Lani mengatakan ke depan kita akan berkomunikasi lebih aktif untuk saling memberikan informasi terkait kebakaran hutan dan lahan, juga tentunya dalam pelatihan ini kan banyak sekali pengetahuan yang kita dapat bersama mulai dari materi dari KPH, BPBD, Global Geografi Indonesia, Manggala Agni dan tentunya yang utama Bapak-Bapak, Ibu-ibu juga memberikan banyak pengetahuan sekali dengan bekerja kelompok bersama,” jelas Lani dalam sesi penutupan pelatihan MPA di Desa Sengawang.
Ia menyebut informasi ini sebenarnya, setelah ini kita akan adakan workshop ditingkat Kabupaten, Bapak Ibu workshop tingkat kabupaten, nanti kita coba mengundang banyak pihak disitu, upaya kita untuk membentuk kolaborasi bersama. “Karena bicara soal kebakaran hutan dan lahan adalah masalah bersama. Ini bukan hanya masalah masyarakat Desa Semata, Sengawang, Teluk Kaseh, dan Merubung melainkan ini adalah masalah kita bersama,” ujar Lani.
Lebih lanjut Ucup berujar, jadi memang perlu kerjasama antar pihak kita memiliki peranan dan fungsinya masing-masing untuk membersamai kita dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan agar ke depan tidak terjadi lagi, jadi jangan sampai kita setiap tahun ini menjadi agenda tahunan, asal kebakaran hutan mulai sibuk lagi sebenarnya tugas MPA juga bukan hanya memadamkan api mulai dari pembasahan dan lain sebagainya masih banyak lagi, karena memang ini adalah organisasi yang dibentuk oleh Desa banyak sekali kerja-kerja MPA sebenarnya bukan hanya sekadar tugasnya memadampkan api,” urainya.
“Nanti kedepannya kita bisa melakukan budidaya pertanian, memanfaatkan lahan, jadi ketika lahan yang tadi itu sebagian besar kalau kita lihat yang kebakaran itu kan lahan yang kosong, tapi ketika lahan itu menjadi produktif insyaallah lahan itu bisa dijaga bersama,” pungkas Lani Ardiansyah mengakhiri.