The Light Project Ajak Pemuda Suarakan Ruang Aman dari Kekerasan Seksual

dialektis.id – Pontianak. Novo Club Pontianak berkolaborasi dengan Departemen Sosial Masyarakat BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tanjungpura menggelar kegiatan bertajuk “The Light Project: Suara Pemuda untuk Ruang Aman”, sebuah inisiatif yang bertujuan membangun kesadaran dan keberanian generasi muda dalam melawan kekerasan seksual serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua.

Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai kalangan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari akademisi, psikolog, hingga perwakilan instansi pemerintah. Mereka bersama-sama menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan sosial.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, S.STP., M.Si., menekankan bahwa pemuda memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi pelopor dalam menciptakan ruang aman di masyarakat.

“Pemuda harus berperan sebagai agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang aman, mengedukasi masyarakat, dan memerangi kekerasan seksual,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura, Dr. Barkah, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini relevan dengan upaya membangun kesadaran mahasiswa terhadap isu kekerasan seksual.

“Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan. Mereka perlu memahami isu ini secara mendalam agar mampu menciptakan ruang yang aman dan mendukung korban,” jelasnya.

Person In Charge Novo Club Pontianak, Zidan Hafidz Al Awwali, menjelaskan bahwa The Light Projectingin mendorong setiap individu untuk berani bersuara.

“Kami ingin menciptakan ruang di mana setiap orang merasa aman berbicara tentang kekerasan seksual yang mereka alami atau saksikan. Kami berharap semakin banyak orang yang merasa didengar dan berani mengambil langkah untuk menciptakan ruang aman bagi semua,” tuturnya.

Edukasi, Dukungan, dan Ruang Aman

Ketua Satgas PPKPT Universitas Tanjungpura, Ar. Ir. Emilya Kalsum, S.T., M.T., IAI., IPM, menyoroti pentingnya lingkungan akademik yang bebas dari kekerasan seksual. Ia menegaskan bahwa kampus harus menjadi tempat yang aman dan mendukung pengembangan potensi mahasiswa tanpa ketakutan atau ancaman.

Dukungan psikologis juga menjadi bahasan penting yang disampaikan oleh Kak Fitri Fazrika Sari, M.Psi., Psikolog. Ia menilai trauma akibat kekerasan seksual dapat berdampak panjang terhadap kondisi mental korban.

“Selain dukungan moral, korban juga membutuhkan pendampingan psikologis agar bisa pulih secara emosional. Dukungan yang tepat akan mempercepat proses pemulihan dan memberi mereka kekuatan untuk melanjutkan hidup,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Mahasiswa FEB Universitas Tanjungpura, Rizky Wira Putra, menyebut kegiatan ini bukan hanya sarana berbagi informasi, tetapi juga momentum membangun kesadaran kolektif di kalangan pemuda.

“Sebagai generasi muda, kita punya kekuatan untuk membuat perubahan positif di masyarakat,” tegasnya.

Antusiasme Peserta dan Harapan ke Depan

Kegiatan The Light Project turut diikuti oleh mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat umum. Para peserta tampak aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan mulai berani menyuarakan pandangan mereka tentang kekerasan seksual.

Partisipasi aktif ini menunjukkan keberhasilan acara dalam menciptakan ruang yang inklusif, aman, dan terbuka untuk semua kalangan. Banyak peserta mengaku lebih percaya diri untuk berbicara dan terlibat dalam upaya menciptakan budaya anti-kekerasan seksual.

Melalui The Light Project, Novo Club Pontianak dan BEM FEB Universitas Tanjungpura berharap semakin banyak generasi muda yang berani bersuara, berempati, dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman serta berkeadilan bagi semua.

Bagikan Berita