dialektis.id – Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Jalan Bina Jaya di Kelurahan Kota Baru, Pontianak Selatan, kini bagai kubangan maut yang mengancam keselamatan warga setiap hari. Lubang besar menganga, aspal terkelupas, hingga genangan air seolah jadi pemandangan wajib. Ironisnya, kondisi ini dibiarkan bertahun-tahun tanpa perbaikan serius dari Pemkot Pontianak maupun Dinas PUPR. Warga makin geram karena akses vital ini memegang peran penting untuk aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Warga menyebut lalu-lalang truk besar sebagai salah satu penyebab utama kerusakan jalan. Setiap hari, suara dentuman ban berat mengguncang jalan yang sudah rapuh. “Sudah sering pengendara motor terjatuh. Kami bukan minta janji manis, kami minta jalan diperbaiki segera!” kata Akbar, tokoh masyarakat setempat, dengan nada tegas. Keluhan warga ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi soal keselamatan jiwa mereka.
Letaknya yang berbatasan dengan Kabupaten Kubu Raya kerap dijadikan alasan pemerintah untuk saling lempar tanggung jawab. Padahal, secara administratif, Jalan Bina Jaya jelas masuk wilayah Kota Pontianak. Warga menilai ini bentuk kelalaian nyata dari pemerintah. “Jangan jadikan perbatasan sebagai alasan. Tanggung jawab itu jelas, dan rakyat menuntut bukti, bukan alasan,” imbuh Akbar.
Buruknya infrastruktur jalan ini berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat. Anak-anak sulit menuju sekolah, aktivitas pasar terganggu, bahkan akses menuju tempat ibadah menjadi penuh risiko. Warga menegaskan, cukup sudah formalitas inspeksi atau tambal sulam yang hanya bertahan hitungan minggu. Yang diperlukan adalah perbaikan total dengan pengawasan ketat agar masalah tidak berulang.
Kini warga mendesak Pemkot Pontianak, Dinas PUPR, dan instansi terkait untuk bergerak cepat sebelum ada korban jiwa. Jalan bukan sekadar aspal atau beton. Jalan adalah urat nadi kehidupan warga. Pemerintah dituntut hadir dengan solusi nyata, bukan sekadar wacana. Jangan tunggu viral dulu baru bertindak !